Langsung ke konten utama

Analisa Bangunan Arsitektural


Deskripsi : The Ribbon Chapel
Bangunan ini adalah sebuah kapel yang pembangunannya selesai pada tahun 2013 dan diperuntukkan untuk acara pernikahan.
Berlokasi di taman milik hotel resor Bella Vista Sakaigahama di Onomichi, Hiroshima. Bangunan ini menghadap ke Laut Inland Jepang dan dikelilingi oleh pepohonan dengan tinggi lebih dari 10m tinggi.
Hiroshi Nakamura, seorang arsitek dari Jepang mendesain bangunan ini lebih tinggi dari pohon-pohon yang ada di sekelilingnya untuk mendapatkan pemandangan laut dari atas kapel sekaligus sebuah bangunan kapel dengan langit-langit yang tinggi.

Ide Dasar : Tabung
Tabung sebagai ide dasar bangunan ini karena memiliki makna menyatukan, kuat/kokoh, pelindung sebagai symbol perkawinan.

Representasi Bentuk : Fasad Bangunan
bentuk yang menyerupai 2 bagian menyatu(mengerucut) diatas menyimbolkan kesatuan dari 2 hal yang berbeda seperti halnya 2 manusia yang menyatu dalam ikatan perkawinan.
Keseimbangan :Asimetris
Karena fasad bangunan memiliki posisi yang berbeda-beda setiap sisinya sehingga memiliki bentuk asimetris.
Irama : Dinamis
Karena desain bangunan yang memiliki sifat melengkung dan lurus sehingga bangunan ini terlihat memiliki irama dinamis


Skala ; Normal
Karena bangunan ini tidak terlalu besar dan memiliki perbedaan tinggi yang jauh dengan pohon disekitarnya. Maka bangunan ini termasuk kedalam kategori skala normal.
Vocal Point : Fasad Bangunan

Karena fasad ini memilik banyak lengkungan dan warna putih yang dominan serta bentuk tiap sisi yang berbeda sehingga keseluruhan fasad bangunan atau kulit terluar bangunan inilah yang menjadi vocal point dari bangunan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANUSIA DAN PENDERITAAN

PENGERTIAN PENDERITAAN Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau

Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Dalam pembagian jenjang usia  menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis.  Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu. Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda.  Dengan tingginya rasa optimistis dan semangat juang didalam jiwa pemuda, maka pemuda perlu dibina dan dikembangkan dengan cara yang baik dan benar. Menurut BAPPENAS (Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional), Pembinaan generasi muda pad

INTEGRASI ILMU ARSITEKTURAL DALAM MEMPERKOKOH PERSATUAN DAN KESATUAN MASYARAKAT INDONESIA

MAKALAH INTEGRASI ILMU ARSITEKTURAL DALAM MEMPERKOKOH PERSATUAN DAN KESATUAN MASYARAKAT INDONESIA Disusun Oleh : Maheswara Prathama NPM : 23317442 Kelas 2TB05 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN ARSITEKTUR KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Intergrasi Ilmu Arsitektural dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Masyrakat Indonesia. Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan